Quotes.

+ Friendship needs...no words! -Dag Hammarskjold
+ Life is just a chance to grow a soul. -A. Powell Davies
+ Joy is the best makeup. -Anne Lamott

18 July 2009

Hari Ini adalah Hari Esok yang Kita Cemaskan Kemarin.

Aku bakal mati pelan-pelan disini, batin ku. Saat aku mendapatkan pesan singkat dari seorang teman ku Nisa pagi ini, yang memberikanku informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi kepadaku dan sahabat-sahabatku, mungkin memang banyak yang menyalah artikan hubungan persahabatan yang kami jalin, banyak yang menyatakan bahwa kami nge-genk, aduh mimpi buruk apa aku semalam! dengan segala maaf dan hormat dengan siapapun yang terkait, sebenarnya kami menganggap genk itu norak! (kami telah meminta maaf sebelumnya), tapi kami mewajari penilaian mereka tentang ini, karena mungkin kami terlihat selalu bersama, yang sebenarnya kami tetap berteman dengan siapapun yang tentunya memang baik hati, ya memang aku mengakui intensitas kami bersama lebih banyak, itu memang dikarenakan sama hal-nya kalau kalian mempunyai sahabat dan memang kalian sudah cocok ibaratkan tutup dan botol yang jika tutup tidak cocok botol akan tetap terbuka hingga mendapatkan tutup yang tepat, dan jika botol-botol itu telah mendapatkan tutup yang tepat, botol dan tutup akan terus bersama-sama, ini memang perumpamaan yang konyol (heh heh he), sungguh, sebenarnya masalah ini memang membuatku pusing dan sedih, karena selain masalah ini aku sedang menghadapi masalah dengan ibuku, flashback ke jadian kemarin malam aku bertengkar hebat dengan ibuku, ia memang sering marah-marah ringan yang membuat jengkel seperti itu hingga mencapai titik klimaks emosinya seperti tadi malam, dan kami sama-sama menangis, kecewa pada diri sendiri, itu tentu.

Ayahku mengecup kening dan pipiku, itu pertanda hari sudah pagi, dan aku terbangun ternyata aku tidur, padahal aku mengira aku akan menangis semalam suntuk hingga pagi, ternyata menangis itu memang melelahkan, rutinitas ayahku itu memang setiap hari ia lakukan, dan aku memang selalu risih akan itu, sama hal nya tadi pagi, namun sepertinya pagi tadi ia sangat bersyukur menemukanku dikamar dalam keadaan mendengkur, saat aku setengah sadar, Ayahku memberitahukan mimpinya yang menurutnya sangat buruk, ia bermimpi aku meninggal dunia, aku melihat wajahnya sepertinya ia benar-benar khawatir, dan aku bersyukur akan itu. Hari ini memang aku sedikit aneh dari biasanya, hari ini aku tidak periang, hari ini aku tidak cukup hebat untuk menyembunyikan kesedihanku yang biasanya aku selalu berhasil untuk itu, hari ini aku tidak membaca novel dikamar dengan bersandar bantal di tembok, tetapi aku membaca dihalaman luar, aku membantu menyirami tanaman, itu sungguh jarang aku lakukan namun aku mungkin akan melakukannya lagi dan itu mengasyikan, aku sengaja sedikit mengubah kebiasaanku karena memang aku sedang pusing hari ini dan mencoba hal baru, siang hari tadi sangat terik hingga aku sangat ingin sesuatu yang dingin melewati tenggorokanku, aku memakan es batu karena benar-benar tidak tahan apalagi untuk membuat segelas es teh ataupun sirup dingin, melihat tingkahku memakan es batu ini, ayahku mungkin khawatir aku gila, ia menyuruhku dan kakakku membeli sekotak ice cream chocolate, dan kami segera meluncur ke mini market terdekat dan disana hanya tersisa satu kotak kecil ice cream chocolate vanilla, huh! Aku mencari ukuran besar! Lalu, aku mengunjungi satu mini market lainnya yang letaknya tidak berjauhan, ya akhirnya ice cream chocolate brownies ada ditangan, lalu aku mencari makanan ringan, Lays! kesukaanku dan beberapa pesanan ayah dan ibuku, ini cukup membantuku menghilangkan stres, namun pikiranku tetap melayang, aku menyayangkan hidupku mengapa berada dijalur yang kurang bahagia, tapi mencoba tetap mensyukuri walau memang sebenarnya aku ingin marah, aku harus hadapi ya walau memang aku takut apa yang akan terjadi, aku tidak bisa menebak. Semoga hari esok dapat memperbaiki segalanya.


Aulia, Efcharisto!